Saturday, March 19, 2011

4 Kiat Melatih Anak bangun Pagi

salah satu hal yang paling bikin keki pagi hari bagi yang memiliki anak kecil usia sekolah adalah membangunkan mereka sepagi mungkin untuk berangkat ke sekolahtapi, kendala yang kadang harus ditemui adalah si anaksusah sekali untuk dibangunkan hingga akhirnya tak jarang anak menjadi terlambat masuk sekolah.

Tapi, sebelum Anda murka dan harus marah-marah tiap pagi hanya gara-gara harus berjibaku dengan sang anak agar mau bangun lebih pagi, bukankah lebih baik jika kita mencari solusinya daripada kekesalan itu segera menjadi rutinitas tiap pagi. Apa solusinya?

Salah satu aktifitas rutinitas pagi hari yang biasanya memicu frustrasi para orangtua adalah saat membangunkan si kecil. Saking sulitnya dibangunkan, si kecil sering terlambat masuk sekolah. Pintu pagar sekolah pun sudah ditutup. Tapi kalau si anak gagal masuk halaman sekolah, malah orangtuanya yang kena sasaran kemarahan anak. Katanya, mengapa dirinya tidak dibangunkan pagi-pagi? Wah, inilah suka duka membiasakan bangun pagi pada anak-anak. Solusinya? Biasanya anak usia tiga hingga lima tahun tidur antara 10-14 jam sehari. Termasuk tidur siang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah, bahwa semakin awal anak tidur pada malam hari, maka semakin awal juga ia bangun keesokan harinya.

Nah, untuk melatih agar sang anak memiliki kebiasaan bangun pagi tentu ada kiat-kiat tertentu yang harus Anda terapkan. Beberapa kiat atau cara untuk membuat dan melatih anak Anda memiliki kebiasaan bangun pagi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mencari akar masalah
Seorang anak menjadi susah untuk bangun pagi biasanya adalah karena ia terlambat untuk tidur pada malam harinya. Untuk itu, tanyakan pada sang anak tentang apa yang membauatnya sering terlambat tidur. Jika sudah ketemu akar masalahnya tentu akan lebih mudah untuk mencari solusinya. Misalkan si anak punya kebiasaan minum minuman yang mengandung kafein, maka tentu solusinya adalah pastikan anak Anda tidak meminum minuman yang mengandung kafein pada sore hari. Kemungkinan lain yang bisa terjadi yang membuat anak menjadi begitu sulit untuk bangun pagi adalah karena ia tidak pulas ketika tidur, yang pada akhirnya jam tidurnya menjadi berantakan. Tanyakan padanya apa yang membuatnya tidak lelap ketika tidur. Biasanya karena factor mimpi atau ketakutan-ketakutan yang ditimbulkan oleh imajinasinya sendiri. Maka solusi yang bisa dicoba adalah ajarkan kebiasaan berdoa sebelum tidur pada sang anak. Kebiasaan berdoa sebelum tidur akan mensugesti otaknya untuk tidur lebih tenang. Atau bisa juga karena sang anak memang memerlukan waktu yang lebih lama untuk tidur. Setiap anak kadang memiliki kebiasaan tidur yang lebih lama satu atau dua jam dibanding yang lain. Jika begitu tentu hal yang harus dilakukan adalah pastikan anak sudah tertidur satu atau dua jam lebih awal.

2. Gunakan cara terbaik untuk membangunkan anak
Untuk mencari tahu apa hal paling efektif untuk membangunkan si anak adalah tentu saja dengan mencoba segala metode untuk membangunkannya. Tidak semua anak merespons metode yang sama. Ada yang langsung terbangun ketika Anda menyalakan lampu di kamarnya. Ada yang hanya perlu disentuh sedikit sambil dipanggil namanya. Namun ada juga yang harus diguncang-guncang, bahkan didudukkan sambil sedikit diseret keluar. Cari cara terbaik dan cocok untuk si kecil.

3. Aktifitas pagi yang menyenangkan
Agar anak memiliki sugesti untuk bangun pagi adalah dengan menyiapkan kegiatan yang menyenangkan tiap pagi dalam keluarga seperti misalnya olahraga bersama, sarapan pagi bersama dengan menu makanan yang begitu disukainya, menyetop film kesukaannya di titik di mana film sedang seru-serunya pada hari sebelumnya dan katakana padanya bahwa film itu akan diputar lagi esok hari jam setengah enam pagi, dan sebagainya. Pastikan ia begitu menyukai kegiatan tersebut hingga ia tak ingin melewatkannya tiap pagi. Pastikan bahwa ia sampai pada tahap pikir atau termotivasi bahwa jika ia bangun siang maka akan ketinggalan kegiatan yang disukainya. Kalau sudah begitu, tentu akan lebih mudah untuk merangsangnya bangun lebih awal.

4. Biasakan si kecil bangun sendiri
Membiasakannya bangun sendiri memang akan sulit, karena itu Anda perlu bersabar dalam mendorong anak melakukannya. Namun Anda harus melalui tahapan ini, karena jika tidak, anak akan kesulitan membangunkan dirinya sendiri hingga dewasa nanti. Dengan mengajak anak belajar bangun sendiri, secara tak langsung Anda juga mempersiapkan masa depannya menghadapi dunia nyata.

No comments:

Post a Comment

Template by - Abdul Munir - 2008