Friday, March 25, 2016

Cara Tepat Menyapih Anak

Menyapih anak adakalanya bukan persoalan yang mudah. Disamping karena tak tega dengan rengekan anak, menyapih anak secara mendadak akan membuat payudara sang ibu menjadi bengkak dan nyeri. Untuk itu, agar proses menyapih anak berjalan lancar dan sesuai jadwal diperlukan kiat-kiat tertentu. Apa saja kiat-kiatnya? 

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada saat akan mulai menyapih anak, pastikan kondisi anak tidak dalam keadaan sakit. Sakit dalam hal ini tidak saja karena penyakit tertentu, tapi juga sakit karena sehabis imunisasi atau sedang tumbuh gigi. Proses menyapih anak disaat keadaan anak sedang tidak enak akan membuat proses penyapihan menjadi sedikit lebih rumit dan penuh drama.

Hal lain yang tak kalah penting adalah; mulailah dengan bertahap dan perlahan. Penghentian pemberian asi pada anak secara mendadak akan membuat anak menjadi stress dan merasa diabaikan. Caranya dengan mengurangi frekwensi pemberian ASI, terutama pada siang hari. Karena pada siang hari, fokus anak lebih mudah dialihkan ke hal lain. Pada tahap ini, ibu bisa mengalihkan anak pada ASI bisa dengan mainan, dan bisa juga dengan makanan. Disamping untuk mengalihkan, pemberian makanan pada si kecil akan mengajarkan sesuatu yang baru, seperti rasa, bentuk dan juga tekstur pada makanan pendamping ASI.  

Hindari mengolesi wilayah sekitar payudara dengan mengkudu, bratawali, obat merah atau menutupnya dengan plester, karena itu hanya menakut-nakuti anak dan mengajarkan yang tidak baik. Sebaiknya masa penyapihan ini dilakukan dengan cinta dan kasih sayang, agar anak tahu bahwa ibunya tetap menyayanginya meskipun sudah tidak memberikannya ASI. Tunjukan hal itu pada anak dengan belaian, pelukan serta kecupan. Dan yang terpenting, kuatkan tekad Anda, karena keraguan hanya akan mempersulit proses penyapihan.       

Jika si kecil susah untuk dialihkan pada makanan pengganti ASI dan tetap merengek minta menyusu, tunggulah si kecil lapar. Biasanya si kecil akan lebih mudah diajak berkompromi pada saat mereka terdesak. Misalnya saat mereka lapar, biasanya alternatif lainnya akan lebih mudah diterima. Biasanya dalam kondisi lapar, dia akan mudah dibujuk. 

Jika bayi biasa menyusu sebelum tidur, cobalah untuk menidurkannya tanpa disusui secara bertahap. Ciptakan ritual menyenangkan lain sebelum tidur, seperti membacakan dongeng atau mendengarkan musik. Buat dia merasa nyaman dengan tetap memeluk atau membelainya. Peluk dan sentuh anak lebih sering agar dia tidak merasa diabaikan setelah tidak disusui. 

Demikianlah tips yang bisa kami bagikan. Semoga bermanfaat.

Thursday, February 25, 2016

Tips Untuk Mempersiapkan Pendidikan Anak

Pendidikan anak adalah salah satu kewajiban orang tua. Tak berhenti di situ saja. Ada kata “terbaik” yang bakal mengikuti kata “pendidikan”, sehingga “pendidikan terbaik” bagi anak pun menjadi salah satu tanggung jawab orang tua. 

Pada satu sisi, jangan memandang anak sebagai aset apalagi investasi untuk kita selaku orang tua, tapi di sisi lain, anak juga merupakan tanggung jawab kita dan sekaligus juga orang yang paling bisa kita andalkan di hari tua kita. Jadi, memberikan pendidikan terbaik untuk anak adalah keniscayaan kita selaku orang tua, agar kelak dikemudian hari masa depan mereka lebih cerah. 

Jadi, pertanyaannya kemudian adalah, sudahkah Anda mempersiapkan masa depan anak-anak kita dengan membekali mereka pendidikan yang terbaik? Memang, sudah menjadi rahasia umum bahwa pendidikan yang baik itu mahal. Maka tentu jika kita tidak mempersiapkannya dari sekarang, Anda selaku orang tua akhirnya terjebak pada persoalan sebagian orang tua; membekali anak-anak kita dengan pendidikan yang alakadarnya.

Barangkali semua dari kita tahu, bahwa tiap tahunnya biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan yang signifikan. Jika dihitung rata-rata berdasarkan tren yang terjadi di tahun-tahun kebelakang, kenaikannya bisa mencapai 20% per tahun, yakni rata-rata melebihi tingkat inflasi, yang menjadi salah satu parameter kenaikan gaji, bila Andaseorang karyawan.

Untuk itu, agar tak keteteran di kemudian hari, persiapkan diri Anda sejak jauh-jauh hari mengenai biaya pendidikan anak ini. Hal-hal krusial yang perlu Anda persiapkan dalam hal pendidikan anak ini adalah antara lain sebagai berikut: 

1. Tentukan kemana anak Anda akan bersekolah; Menentukan sekolah anak sejak dini, bahkan kalau perlu sejak mereka belum lahir adalah hal yang paling penting dalam mempersiapkan pendidikan anak. Disamping mutu pendidikan di sekolah tujuan, dengan mengetahui tujuan sekolah anak, Anda sudah bisa mulai mengkalkulasi jumlah biayanya dan kemudian menggali sumber dana yang ada untuk mencapai tujuan itu.

2. Hitung secara rinci biaya per jenjang pendidikan; Menghitung secara rinci per jenjang akan memudahkan Anda untuk mengumpulkan uang yang dibutuhkan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan yang dimaksud. Contoh mudahnya adalah, apabila Anda ingin anak Anda masuk ke TK favorit, maka Anda bisa mulai menghitung berapa biaya pangkalnya + biaya bulanannya. Jadi bila Anda menabung saat usia anak masih nol bulan, maka Anda punya kesempatan selama empat tahun untuk mengumpulkan dana tersebut. Bersamaan dengan persiapan dana TK, persiapkan juga dana untuk masuk SD.  

3. Evaluasi lagi apakah arah Anda sudah on the track; Lakukan evaluasi tahunan untuk mengecek apakah arah Anda dalam mengumpulkan dana pendidikan sudah benar. Maksudnya, rutinlah meng-update biaya-biaya tersebut, lalu bandingkan antara kebutuhan dan hasil yang Anda dapatkan, apakah mampu mengejar target biaya yang sebelumnya Anda tetapkan. Kalau tidak, segera hitung ulang dan beraksi.

4. Manfaatkan instrumen investasi; Tabungan atau asuransi pendidikan adalah dua produk keuangan yang saat ini sangat populer di masyarakat. Tapi, pertanyaannya adalah apakah benar kedua produk itu bisa menjamin pendidikan terbaik untuk anak? Namun jawaban dari pertanyaan itu, menurut Aidil Akbar, financial planner AFC, adalah TIDAK! Aidil beranggapan bahwa kedua produk keuangan tersebut tidak mampu memberikan hasil yang mencukupi bagi kebutuhan pendidikan terbaik anak. Dia menyarankan agar Anda mulai melirik instrumen investasi, minimal reksadana.
Template by - Abdul Munir - 2008