Menyapih anak adakalanya bukan persoalan yang mudah. Disamping karena tak tega dengan rengekan anak, menyapih anak secara mendadak akan membuat payudara sang ibu menjadi bengkak dan nyeri. Untuk itu, agar proses menyapih anak berjalan lancar dan sesuai jadwal diperlukan kiat-kiat tertentu. Apa saja kiat-kiatnya?
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada saat akan mulai menyapih anak, pastikan kondisi anak tidak dalam keadaan sakit. Sakit dalam hal ini tidak saja karena penyakit tertentu, tapi juga sakit karena sehabis imunisasi atau sedang tumbuh gigi. Proses menyapih anak disaat keadaan anak sedang tidak enak akan membuat proses penyapihan menjadi sedikit lebih rumit dan penuh drama.
Hal lain yang tak kalah penting adalah; mulailah dengan bertahap dan perlahan. Penghentian pemberian asi pada anak secara mendadak akan membuat anak menjadi stress dan merasa diabaikan. Caranya dengan mengurangi frekwensi pemberian ASI, terutama pada siang hari. Karena pada siang hari, fokus anak lebih mudah dialihkan ke hal lain. Pada tahap ini, ibu bisa mengalihkan anak pada ASI bisa dengan mainan, dan bisa juga dengan makanan. Disamping untuk mengalihkan, pemberian makanan pada si kecil akan mengajarkan sesuatu yang baru, seperti rasa, bentuk dan juga tekstur pada makanan pendamping ASI.
Hindari mengolesi wilayah sekitar payudara dengan mengkudu, bratawali, obat merah atau menutupnya dengan plester, karena itu hanya menakut-nakuti anak dan mengajarkan yang tidak baik. Sebaiknya masa penyapihan ini dilakukan dengan cinta dan kasih sayang, agar anak tahu bahwa ibunya tetap menyayanginya meskipun sudah tidak memberikannya ASI. Tunjukan hal itu pada anak dengan belaian, pelukan serta kecupan. Dan yang terpenting, kuatkan tekad Anda, karena keraguan hanya akan mempersulit proses penyapihan.
Jika si kecil susah untuk dialihkan pada makanan pengganti ASI dan tetap merengek minta menyusu, tunggulah si kecil lapar. Biasanya si kecil akan lebih mudah diajak berkompromi pada saat mereka terdesak. Misalnya saat mereka lapar, biasanya alternatif lainnya akan lebih mudah diterima. Biasanya dalam kondisi lapar, dia akan mudah dibujuk.
Jika bayi biasa menyusu sebelum tidur, cobalah untuk menidurkannya tanpa disusui secara bertahap. Ciptakan ritual menyenangkan lain sebelum tidur, seperti membacakan dongeng atau mendengarkan musik. Buat dia merasa nyaman dengan tetap memeluk atau membelainya. Peluk dan sentuh anak lebih sering agar dia tidak merasa diabaikan setelah tidak disusui.
Demikianlah tips yang bisa kami bagikan. Semoga bermanfaat.