Tuesday, March 1, 2011

Dampak Kebiasaan Mengonsumsi Alkohol Saat Hamil

Sindrom alkohol pada janin atau yang dalam bahasa medis dikenal dengan istilah Fetal Alkohol Syndrome (FAS) adalah satu kondisi di mana semasa masa kehamilan orang tua sang bayi kerap meminum minuman yang mengandung alkohol. FAS inilah yang kemudian oleh banyak para medis disinyalir sebagai biang kerok yang menyebabkan anak-anak begitu dilahirkan menderita keterbelakangan mental, kelainan bentuk kerangka dan system organ besar (terutama jantung dan otak), gangguan pertumbuhan, masalah sistem saraf pusat, miskin keterampilan motorik, kematian, masalah belajar, memori, interaksi sosial, gangguan bicara dan pendengaran.

Beberapa ciri yang dapat dikenali dari bayi yang terpapar sindrom alkohol (FAS) adalah mata yang kecil, hidung yang lebih pendek atau pada beberapa kasus terlihat seperti terbalik, bibir begitu tipis dan pipi yang terkesan datar. Sebenarnya ciri-iri fisik dari bayi FAS yang tadi disebutkan akan memudar seiring bertumbuhnya bayi. Tapi, meskipun demikian, tentu saja sang bayi tetap akan mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya ke depan, bahkan bisa jadi derita itu harus diembannya seumur hidup.

Selain FAS, hal lain dari akibat ibu hamil sering mengkonsumsi alkohol ketika masa kehamilan adalah Fetal Alkohol Effects (FAE) yang dibagi menjadi dua kategori, yakni Alkohol Related Neurodevelopmental Disorder (ARND) dan Alkohol Related Birth Defect (ARBD). Yang membedakan antara FAS dan FAE sendiri adalah pada dosis alkohol yang ditenggak oleh sang ibu hamil pada saat masa kehamilan. Kalau FAS lebih didorong oleh kebiasaan ibu hamil dalam mengkonsumsi alkohol dalam dosis tinggi, maka FAE adalah hasil dari kebiasaan ibu hamil yang rutin mengkonsumsi alkohol untuk dosis yang ringan.

Lantas derita apa saja yang akan ditanggung oleh sang anak seumur hidup dari Fetal Alkohol Effects (FAE) yang dibagi menjadi dua kategori, yakni Alkohol Related Neurodevelopmental Disorder (ARND) dan Alkohol Related Birth Defect (ARBD) itu?

Alkohol Related Neurodevelopmental Disorder (ARND)
Derita yang harus ditanggung oleh sang anak seumur hidup akibat paparan Alkohol Related Neurodevelopmental Disorder (ARND) biasanya adalah sang anak akan mengalami gangguan mental dan perilaku seperti ketidakmampuan belajar, prestasi sekolah yang buruk, kesulitan mengendalikan dorongan hati, dan masalah dengan ingatan dan perhatian.

Alkohol Related Birth Defect (ARBD)
Sementara akibat buruk yang harus ditanggung sang anak dari Alkohol Related Birth Defect (ARBD) sendiri adalah lebih kepada kelainan bentuk dari sistem kerangka dan sistem organ utama, seperti cacat jantung, ginjal, dan pendengaran. Dan ini biasanya harus ditanggung oleh sang anak seumur hidupnya.

Faktanya tidak ada jumlah alkohol yang aman dikonsumsi selama masa kehamilan. Semakin banyak alkohol dikonsumsi, semakin tinggi resiko pada bayi. Alkohol bersifat teratogen yakni dapat merusak perkembangan bayi. Alkohol dapat melintasi plasenta dan masuk ke janin. Ibu yang meminum alkohol, bayi pun juga ikut meminumnya. Cara mencegahnya, tentu saja dengan berhenti meminum alkohol, termasuk ketika ibu merencanakan untuk hamil.

No comments:

Post a Comment

Template by - Abdul Munir - 2008