
Meskipun memiliki gejala dan kebiasaan seperti layaknya ibu hamil, para penderita pseudocyesis (dikenal dengan sebutan pseudopregnancy) ini sama sekali tak ada janin di rahimnya, karena memang pada dasarnya dia tidaklah sedang hamil meskipun perutnya kian hari kian gendut seperti layaknya ibu hamil. Dan ketika di USG pun memang dalam rahimnya tidak ada apa-apa. Ini yang membedakan pseudocyesis dengan hamil anggur (Mola hidatidosa), karena untuk ibu yang mengalami hamil anggur, ketika di USG dalam rahimnya ada semacam gelembung-gelembung cairan bening seperti buah anggur atau gelembung udara.
Konon menurut beberapa penelitian, pseudocyesis ini penyebab utamanya adalah masalah emosional dan psikologis, seperti karena keinginan yang kuat untuk hamil, sehingga dirinya merasa mengalami proses kehamilan. Biasanya hal ini terjadi saat ada seseorang didekatnya ada yang sedang hamil. Hal inilah yang kemudian membuat ia seperti tersugesti bahwa dirinya pun sedang hamil.
Salah sebuah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara pseudocyesis dengan kelenjar pituitary (pusat produksi hormon selama kehamilan). Ketidakseimbangan hormon ini sering dipicu oleh stres dan kecemasan, sehingga dapat menyebabkan perubahan emosi dan psikologis yang mengarah pada kepercayaan atas sesuatu yang sangat diharapkannya. Perempuan yang mengalami kondisi ini sudah seharusnya melakukan konseling karena memang penyebab utamanya adalah soal emosional dan psikologis.
No comments:
Post a Comment