Acara televisi memiliki daya informasi yang luar biasa kuat kepada anak-anak, karena hampir 90% waktu anak dihabiskan di rumah dan menonton televisi. Nah, disamping dari tayangan televisi yang kadang tak mendidik, juga ada dampak-dampak lain yang menyertai, terutama pada kesehatan anak, jika terlalu lama menonton televisi. Dibawah ini adalah beberapa dampak buruk bagi anak-anak yang dihasilkan dari terlalu seringnya menonton televisi yang disarikan dari beberapa sumber:
- Beberapa waktu lalu ramai diberitakan sejumlah anak menjadi korban efek dari program Smack Down yang ditayangkan di salah satu stasiun swasta. Anak-anak yang terlalu sering menonton acara itu meniru apa yang dia lihat. Mereka saling banting dan adu jotos dengan teman-temannya meniru acara Smack Down yang mereka tonton, dan berujung pada kematian.
- Lain halnya di Jepang, diberitakan bahwa sejumlah anak (jumlahnya tak tanggung-tanggung sekira 1.523 anak) di sana dilaporkan mengalami mual-mual karena terlalu lama menonton acara kartun Pokemon edisi Computer Warrior Porigon produksi tahun 1997 yang memang sedang booming saat itu. Dan menurut tim medis yang memeriksa kasus ini, gejala itu akibat efek dari sinar warna merah yang menyilaukan yang terpancar dari mata tokoh Pikachu.
- Dalam sebuah seminar, dokter ahli gizi, Endang Darmoutomo mengungkapkan bahwa anak yang terlalu lama menonton tivi akan mengalami obesitas sebesar 2%. Ini karena anak-anak pada saat menonton televisi cenderung pasif dan banyak mengemil.
- Dokter spesialis anak, Hardiono D. Pusponegoro, lain lagi. Beliau mengungkapkan hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievment menyebutkan bahwa menonton tivi pada anak dibawah usia tiga tahun memberi dampak penurunan IQ. Menurut beliau, otak anak memiliki fungsi merencanakan, mengorganisasi, mengurutkan perilaku untuk kontrol diri, konsentrasi atau atensi, dan menentukan baik atau tidak. Dan semua sensor itu akan berkembang di pusat otak korteks prefrontal pada masa anak-anak hingga remaja. Dan tayangan televisi yang tidak baik pada dasarnya akan menghambat perkembangan otak ini karena organ ini akan kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dalam hubungan sosial dengan orang lain , bermain kreatif, dan memecahkan masalah.
- Anak-anak yang hanya menonton televisi tidak mengalami perkembangan imajinasi dan perkembangan otaknya secara lebih baik dibandingkan dengan membaca buku.
No comments:
Post a Comment