Friday, September 14, 2012

Dampak Buruk Televisi Bagi Anak

Banyak acara televisi di Indonesia yang tidak mendidik, itu sudah menjadi rahasia umum. Tapi, dari sekian banyaknya tayangan “sampah” di televisi, itu biasanya tayang pada jam-jam saat anak-anak kita menonton televisi. Dan takukah Anda, bahwa otak anak memiliki kemampuan sangat cepat untuk mengingat dan meniru sesuatu. Berbagai hal yang disampaikan pada anak, baik melalui penglihatannya maupun pendengarannya, akan dengan mudah dicerna otaknya. Dan televisi yang merupakan gabungan antara bahasa visual (penglihatan) dan pendengaran sekaligus, adalah salah satu media yang paling mudah mempengaruhi sekaligus mencemari otak anak-anak kita. Tidak heran saat ini orang tua mulai dituntut untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih tayangan televisi yang ditonton anak-anak agar tidak berdampak negative terhadap perkembangan anak.

 Acara televisi memiliki daya informasi yang luar biasa kuat kepada anak-anak, karena hampir 90% waktu anak dihabiskan di rumah dan menonton televisi. Nah, disamping dari tayangan televisi yang kadang tak mendidik, juga ada dampak-dampak lain yang menyertai, terutama pada kesehatan anak, jika terlalu lama menonton televisi. Dibawah ini adalah beberapa dampak buruk bagi anak-anak yang dihasilkan dari terlalu seringnya menonton televisi yang disarikan dari beberapa sumber:
  • Beberapa waktu lalu ramai diberitakan sejumlah anak menjadi korban efek dari program Smack Down yang ditayangkan di salah satu stasiun swasta. Anak-anak yang terlalu sering menonton acara itu meniru apa yang dia lihat. Mereka saling banting dan adu jotos dengan teman-temannya meniru acara Smack Down yang mereka tonton, dan berujung pada kematian.
  • Lain halnya di Jepang, diberitakan bahwa sejumlah anak (jumlahnya tak tanggung-tanggung sekira 1.523 anak) di sana dilaporkan mengalami mual-mual karena terlalu lama menonton acara kartun Pokemon edisi Computer Warrior Porigon produksi tahun 1997 yang memang sedang booming saat itu. Dan menurut tim medis yang memeriksa kasus ini, gejala itu akibat efek dari sinar warna merah yang menyilaukan yang terpancar dari mata tokoh Pikachu.
  • Dalam sebuah seminar, dokter ahli gizi, Endang Darmoutomo mengungkapkan bahwa anak yang terlalu lama menonton tivi akan mengalami obesitas sebesar 2%. Ini karena anak-anak pada saat menonton televisi cenderung pasif dan banyak mengemil.
  • Dokter spesialis anak, Hardiono D. Pusponegoro, lain lagi. Beliau mengungkapkan hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievment menyebutkan bahwa menonton tivi pada anak dibawah usia tiga tahun memberi dampak penurunan IQ. Menurut beliau, otak anak memiliki fungsi merencanakan, mengorganisasi, mengurutkan perilaku untuk kontrol diri, konsentrasi atau atensi, dan menentukan baik atau tidak. Dan semua sensor itu akan berkembang di pusat otak korteks prefrontal pada masa anak-anak hingga remaja. Dan tayangan televisi yang tidak baik pada dasarnya akan menghambat perkembangan otak ini karena organ ini akan kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dalam hubungan sosial dengan orang lain , bermain kreatif, dan memecahkan masalah.
  • Anak-anak yang hanya menonton televisi tidak mengalami perkembangan imajinasi dan perkembangan otaknya secara lebih baik dibandingkan dengan membaca buku.
Tapi meskipun berderetnya dampak buruk dari televisi terhadap anak, bukan berarti anak-anak sama sekali tidak boleh menonton televisi. Toh ada beberapa tayangan televisi yang sedikit memberi dampak positif pada perkembangan anak, selama tayangannya masih proporsional. Dan peran orang tua dalam membimbing anak-anak (parenting) adalah hal yang paling penting. Efek buruk apapun yang disimak anak-anak akan dengan mudah dikontrol apabila ada bimbingan dari orang tua. Jadi, kalau anak sudah mendapatkan bekal yang bagus dari orang tua maka otomatis anak bisa memfilter berbagai informasi itu dan mereka tetap menjadi anak yang tidak meniru secara mentah tayangan televisi.

No comments:

Post a Comment

Template by - Abdul Munir - 2008